Cerpen singkat, Seeya
Seeya Calista Putri murid kelas 1 SMP Pelita Harapan.
Seeya adalah gadis kecil yang baik hati serta manis, akan tetapi hidupnya tak seberuntung kebanyakan anak seusianya.
Sudah 2 tahun terakhir Seeya mengalami kebocoran katup jantung.
Sejak kecil Seeya kecil hidup bertiga dengan Ibu dan Ayah tirinya. Ayah kandung Seeya telah lama pergi meninggalkan Seeya.
Seeya sering merasa sakit di bagian dada kiri nya tetapi anak kecil ini tidak pernah sedikitpun mengeluh.
Seeya adalah gadis kecil yang baik hati serta manis, akan tetapi hidupnya tak seberuntung kebanyakan anak seusianya.
Sudah 2 tahun terakhir Seeya mengalami kebocoran katup jantung.
Sejak kecil Seeya kecil hidup bertiga dengan Ibu dan Ayah tirinya. Ayah kandung Seeya telah lama pergi meninggalkan Seeya.
Seeya sering merasa sakit di bagian dada kiri nya tetapi anak kecil ini tidak pernah sedikitpun mengeluh.
Siang itu seperti biasanya Seeya merasa hampir tak sadarkan diri, bau rumah sakitpun seketika sudah bosan Seeya rasakan. Tetapi tangan Mama yang memegang Seeya dengan erat seakan-akan memberikan Seeya tenaga untuk tetap bertahan. Rasa sakit di dada tidak terhelatkan lagi, ini bukan kali pertama Seeya merasakan seperti ini. Tapi rasa sakit ini seakan seperti dulu, saat pertama kali Seeya merasakan sakitnya ini.
Air mata yang di teteskan oleh Seeyapun terasa menjadi banjir di pipi gadis mungil ini.
Tanyanya didalam hati, "Tuhan apakah salah putri kecilku ini sehingga ia harus menerima ini semua ?" Tanyanya.
"Aku Ibunya, tapi mengapa Engkau tidak melimpahkan penyakit ini kepada ku saja? Dia masih terlalu kecil untuk menerima ini semua! Aku tidak sanggup melihatnya terbujur lemas seperti ini Tuhan!" Sambung Ibu ini dengan tetap sambil menangisi keadaan yang ada.
Selang beberapa waktu
Dokterpun keluar dari ruang UGD,
"Maaf Bu, harap tunggu di luar" jelas suster yang menangani Seeya kepada Mama.
"Tapi Sus, bagaimana keadaan anak saya ? Saya ingin masuk menemaninya Sus" Balas Mama kepada Suster itu.
"Tenang Bu, kami akan menangani putri Ibu dengan semaksimal mungkin. Harap Ibu mengikuti peraturan yang berlaku" Jawab Suster.Sambil menangis Ibu itupun tertunduk lemas seraya tidak memiliki tenaga untuk bangkit berdiri lagi.
Tanyanya didalam hati, "Tuhan apakah salah putri kecilku ini sehingga ia harus menerima ini semua ?" Tanyanya.
"Aku Ibunya, tapi mengapa Engkau tidak melimpahkan penyakit ini kepada ku saja? Dia masih terlalu kecil untuk menerima ini semua! Aku tidak sanggup melihatnya terbujur lemas seperti ini Tuhan!" Sambung Ibu ini dengan tetap sambil menangisi keadaan yang ada.
Selang beberapa waktu
Dokterpun keluar dari ruang UGD,
"Maaf Bu, saya turut berduka, kami telah melakukan pertolongan pada anak Ibu dengan semaksimal mungkin. Jika Ibu ingin melihat anak Ibu untuk beberapa menit saya persilahkan Ibu untuk melihatnya"
"Apa maksud mu ? Ini tidak mungkin terjadi. Tidak dok, ini tidak mungkin. Ia berjanji akan bermain bersama ku lagi di pantai esok hari. Ini tidak mungkin terjadi ! Saya tidak bisa percaya ini akan terjadi, tidak dok. Ini tidak mungkin, ini terlalu cepat untuk ku " Jawab sang Ibu sambil tangis yang ia lepaskan.
"Sekali lagi maaf Bu, kami telah melakukan yang terbaik. Maaf saya tidak bisa menolong anak Ibu karena kebocoran katup jantung anak Ibu telah akut" Balas dokter yang menangani Seeya.
Sambil terdiam Ibu Seeyapun menangis lalu berkata, "Saya ingin melihat anak saya"Ketika Ibu Seeya menatap wajah anak gadisnya ini tak tertahan lagi air matanya, Ibu Seeya menangis sekencang-kencangnya dan dipapah dari belakang oleh Ayah tiri Seeya.
"Sus, hari ini juga saya ingin mengkremasi jasad anak saya" Tegas Ayah Seeya.
"Baik pak akan saya persiapkan" Sahut suster.
"Sebelum Seeya pergi, Seeya berpesan agar ketika ia meninggal ia langsung di kremasi. Dari kecil sampai sekarang tidak pernah sekalipun Seeya ku ingin menyusahkan kita" Seru Mama Seeya sambil tersedu-sedu.Tiba saatnya pengkremasian Mama Seeya melihat anak kesayangannya itu melambaikan tangan di dekat perapian yang telah disediakan untuk kremasi.
Sambil berkata " Ma , aku sudah tidak merasakan sakit lagi sekarang. Mama tidak perlu sedih lagi. Akan ku sampaikan juga salam dari mama untuk papa ya. Jaga diri mu mama, AKU MENCINTAI MU ! ♥ "
kerenn :D
BalasHapusmakasih :D
Hapus