Hai!
Setelah sekian lama akhirnya ngepost blog lagi nih.
Setelah sekian lama akhirnya ngepost blog lagi nih.
Yukkkk dibaca! :)
Resensi Film
Inspirasi dari film Sang Penari
Produser : Shanty Harmayn
Sutradara : Ifa Isfansyah
Penulis :
Ahmad Tohari
Pemeran
Utama : Prisia Nasution & Oka Antara
Durasi : 111 menit
Produksi : Salto Films
Terinspirasi dari novel berjudul
Ronggeng Dukuh Paruh karya penulis besar Ahmad Tohari, film berjudul Sang
penari ini diangkat menjadi sebuah film layar lebar yang dirilis pada tanggal
10 November 2011 yang di produseri oleh Shanty Harmayn berkewargaan asing dan
disutradarai oleh Ifa Isfansyah seorang sutradara muda. Berangkat dari novel
kenamaan penulis Ahmad Tohari, film ini diperankan oleh Prisia Nasution dan Oka
Antara sebagai pemeran utamanya yaitu srintil dan rasus.
Film yang diangkat dari novel ini
menceritakan sebuah desa bernama Dukuh Paruh yang memiliki seorang ronggeng.
Diceritakan dalam film tersebut, bahwa pada zaman itu seorang ronggeng merupakan
mahkota desa atau lambang dari kepercayaan diri sebuah desa.
Namun, pada saat itu sang ronggeng
yang menjadi lambang dari desa tersebut meninggal dunia beserta beberapa
penduduk karna memakan tempe buatan orang tua dari srintil seorang anak kecil
dukuh paruh. Lalu kedua orang tua srintil dihakimi warga dan meninggal dunia. Srintilpun
akhirnya hidup bersama kakeknya yang bernama sakarya. Srintil kecil lambat laun
tumbuh dewasa dan menunjukkan bakatnya sebagai ronggeng yang diyakini oleh warga
bahwa srintil ialah titisan ronggeng dukuh paruh yang telah lama meninggal
dunia.
Pada saat itu srintil memiliki
pasangan bernama rasus yang juga berperan sebagai teman kecilnya sampai pada
akhirnya mereka saling mencintai satu sama lain. Namun, karna profesi srintil
yang sangat ingin menjadi ronggeng sebagai wujud bhaktinya pada desa membuat hubungan
cinta mereka menjadi renggang dan akhirnya rasuspun keluar dari desa dukuh paruh
dan menjadikan dirinya sebagai tentara.
Setelah itu, bencana besarpun datang
ke desa dukuh paruh karena kebodohan dan kemiskinan desa tersebut membuat desa
dukuh paruh yang tidak bersalah dihakimi telibat pada G30S-PKI dan membuat
seluruh warga desa dukuh paruh mengalami pembunuhan massal kecuali srintil
karna kecantikannya. Dan rasus yang mengetahui kejadian tersebut berusaha
mencari srintil namun rasus tidak dapat menemukan srintil sampai pada akhirnya
rasus bertemu srintil pada tahun 1975 di sebuah pasar yang sedang srintil
ngamenkan.
Pada film Sang Penari ini memiliki
alur cerita yang bagus dan menarik karna pada film ini memaparkan kesan tempo
dulu selain itu juga setting tempat yang menyerupai masa kejadian tempo dulu
membuat penonton merasakan atmosfer pada kala cerita itu di kisahkan. Selain itu
juga film ini memiliki unsur adat yang kental namun disayangkan karna unsur
adatnya yang kental membuat dialek bahasa yang kental tersebut membuat penonton
sedikit kesulitan dalam menangkap makna cerita yang disampaikan dalam film
karena bahasa yang sulit dimengerti oleh penonton yang pada dasarnya tidak
mengenal bahasa jawa halus.
Selain itu juga, pada alur cerita
yang digunakan pada fim Sang Penari ini condong menggunakan alur flashback karna
pada awal cerita mengisahkan momentum disaat rasus kembali ke desa dukuh paruh
untuk mencari srintil dan setelah itu isi cerita baru mulai mengisahkan siapa
srintil dan bagaimana srintil kecil.
Pada film ini juga memiliki durasi
pemutaran film selama 111 menit yang akan membuat penonton merasa nyaman berada
didepan layar karena durasi film yang cukup dipandang oleh mata.
Komentar
Posting Komentar